Sabtu, 03 Oktober 2015

SHOLAT YANG HAKIKI





Orang lain SEMBAHYANG. Aku tidak. Aku SHOLAT. Orang lain sembahyang MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana untuk mendapatkan pahala dan surga, menjauhkan dosa dan neraka. Aku tidak. Aku sholat untuk meng-usul Diriku. Aku sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKIku yaitu Allah yang meliputi seluruh diriku sebagai manusia. perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah bagiku, bukannya hak aku. Orang lain sembahyang Rukunnya 13. Aku sholat Rukunku 14. Aku sholat dengan Wudhu Sempurna. Orang lain berwudhu untuk bersihkan diri. Aku wudhu’ untuk Me-nafi-kan diri dan Meng-iya-kan (Isbatkan) Diri Hakikiku yaitu Allah Tuhanku. Orang lain QIAM dengan coba mematikan diri mereka yaitu mematikan hawa nafsu. Aku pun QIAM dengan :-

1.     Mengucap Dua Kalimah Syahadah DIDALAM HATI bukan dengan suara mulutku dengan mentasdiqkan Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.

2.     Kemudian aku mengucap Kalimah itu buat kali keduanya dengan cara yang sama dengan mentasdiqkan : Bahwa tiada apa yang NYATA didalam diriku melainkan DIRI HAKIKIku yaitu Allah semata-mata dan Akulah Muhammad penyampai HAQ ALLAH kepada seluruh Jasadku.

3.     Aku bersyahadah buat kali ketiga dengan mentasdiqkan : Bahwa Yang Wujud dialamku dan Alam maya ini hanyalah Allah semata-mata.

4.     Aku teruskan Qiamku dengan BERSALAWAT kepada Baginda Rasullullah dengan bertasdiq bahwa Dialah asal usulku , bapak kepada Nyawaku dan beliaulah sebenar-benarnya Diri Hakikiku itu yaitu yang menamakan Dirinya Allah. Dialah Sifat Agung Allah Yang Rahasia yaitu Diri Rahasiaku. Didalam Qiam aku BERHAUQALAH dan aku nyatakan penyerahan aku kepada Diri Hakikiku yaitu Allah : Ya Allah masukkanlah wujud Jasadku kedalam Wujud Batinku dan masukkanlah Wujud Batinku kedalam DzatMu semata-mata Ya Allah setiap detik dan ketika dalam hidupku dunia akhirat. Aku serahkan apa yang ada padaku kepadaMu dan engkau serahkan pula apa yang ada padaMu kepadaku. Aku adalah kepunyaan Engkau sepenuhnya.

5.     Aku memang berniat untuk Sholat. Namun aku nyatakan Niatku itu dengan melafazkan didalam hati : Ya Allah, aku sholat ……. zohor ….. empat rakaat untuk MENG-USUL, ME-NYAKSI-KAN dan ME-NYATA-KAN DIRI HAKIKIku YAITU ENGKAU karena Engkau juga Ya Allah. Jadi orang lain menyatakan niatnya dengan lafaz yang disuarakan mulutnya. Aku tidak, karena hatiku yang berkata aku sholat ……

6.     Orang lain sembahyang dengan menyuarakan TAKBIRATUL IHRAM, Allah Hu Akbar. Aku tidak. Aku hanya menyuarakan Allah. Didalam HU, aku MI’RAJ kealam asalku yaitu ALAM LAHUT dengan menyerahkan wujudku kedalam Wujud Allah semata-mata. Kemudian aku turun dari Mi’rajku menuju keseluruh Alam tubuhku dengan Kebesaran AKBAR. Aku simpan Allah Hu Akbar di baitullah Mukminku didalam Jantungku.

7.     Orang lain sembahyang BERKIBLATKAN BAITULLAH di Mekah. Aku tidak, aku cuma menghadapkan wajahku kearah Kaabah. Aku berkiblatkan Diri Hakikiku yaitu Allah yang meliputi diriku. Aku memandang wajahku sendiri.

8.     Orang lain sembahyang dengan membaca apa apa yang perlu dibaca dengan mulut dan lidahnya yaitu dengan suara dzahir. Aku tidak. Diri Hakikiku membaca didalam hatiku. Aku hanya mendengar dan memperhatikan saja.

9.     Didalam sembahyang, orang lain memberi salam kepada entah siapa. tapi aku tidak, Aku tahu kepada siapa aku tujukan salamku. Aku tujukan kepada Diri Batinku yaitu DZATULHAQ yaitu Aku yaitu Dzat Allah dan aku juga tujukan salam itu kepada SIFATUL HAQ yaitu Diri Dzahirku yaitu aku yaitu Sifat Allah.

  1. Aku mengakhiri MUNAJATku dengan Kalimah Syahadah dan Salawat Nabi. Aku sadar wudhu’ itu pemisahan sementara antara Diri Dzahirku dengan Diri Batinku sementara Sholat itu Penyatuan semula kedua-duanya menjadi Esa dengan Dzat, Sifat, Asma dan Af’al Allah Tuhanku. Aku sudah TIADA, senantiasa TIDAK ADA karena YANG ADA HANYA DIRI HAKIKIKU yaitu ALLAH Tuhanku, Tuhan diriku dan Tuhan Rabbul Alamin. ITULAH SHOLAT HAKIKI… dan orang akan mengatakan Islam macam apakah aku ini..? karena tidak sembahyang…, Ya..! memang aku sudah berhenti sembahyang sebab aku SHOLAT. Biarlah orang mengatakan aku asalkan jangan aku mengatakan orang. 




“ Sholat dalam pandangan Ilmu Hakekat “ . Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah. Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah ALHAMDU (alif–lam–ha–mim-dal) yang bermaksud SEGALA PUJI MILIK ALLAH. Inilah perkataan yang mula mula dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s “ALIF” Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau pemerintah = pemimpin. “LAM” Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL IHRAM. Maka berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah. “HA” Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala PerintahNya. “MIM” Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita. “DAL” Satelah kita tahu Dzat telah meng-karunia-kan kepada diri kita menjadi KhalifahNya dibumi ini, maka kita pun merendah diri atas Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah kepada makhluk lain selain manusia ) . RINGKASAN ALHAMDU . ALIF = Niat LAM = Berdiri Betul HA = Ruku’ MIM = Sujud DAL = Duduk Antara Dua Sujud . URAIAN TENTANG NIAT Usalli, Fardhu, Rakaat, Lillah Hi Ta’ala Usul Diri Rangka Nyata Allah Usalli = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita Fardhu = Fardhu ialah Diri Yang Di-usul Rakaat = Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirkan Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin. Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan Af’al Allah semata-mata. Dengan KESADARAN itu maka Nyatalah Kebesaran Allah dan kita-pun TAKBIR untuk meng-ESA-kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri. . URAIAN TAKBIRATUL IHRAM Allah = Sifat Napsiah = 1 Hu = Sifat Salbiah = 5 Akbar = Sifat Maani & Maknuyah = 14 Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan “ALLAH HU AKBAR”. . CARA- CARA SHOLAT HAKIKI . HAKEKAT SHOLAT : Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah) dan diri dzahir kita (Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatihah yaitu : Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal) Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra’ dan mi’raj. Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as. Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma’(Adam) dan Afa’al (Manusia) Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah tapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri Allah semata. Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72 “Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu” Artinya : “Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya” Dan karena firman Allah inilah kita mengucap : “Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah” . “Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan.” Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah. . Hadits Qudsi…. “MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU” “Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah Tuhannya” . Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat : a. Fiqli (perbuatan) b. Qauli (bacaan) c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu). . Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat… ? . Pengertiannya sebagai berikut : Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah . 1. AH itu menandakan sholat subuh,”2”= Dzat dan Sifat 2. ALLAH itu menandakan sholat Zohor, “4” = Wujud, Alam, Nur dan Syahadah. 3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar “4” = Tanah, Air, Api dan Angin. 4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, “3” = Ahda, Wahda, dan Wahdiah. 5. HAWA itu menandakan sholat Isya ,“4” = Mani, Manikam, Madi, dan Di. . Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat .. ? . Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah. Dua kalimah syahadat pada : Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia) Sholat ZOHOR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD . Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ? . Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang. Hakekat niat letaknya pada martabat “Alif” dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati : Niat Sholat : “Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.” Dalilnya : “LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI” Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya) “LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH” Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah “WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH” Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah “WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ” Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu “IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU’U” Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali. “AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI” Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145) . Sedangkan : Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang Tahayat ialah merupakan hati sembahyang Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang. . HAKEKAT AL-FATIHAH DALAM SHOLAT Membersihkan hati dari pada syirik kepada Allah swt Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu : 1. Bulu 2. Kulit 3. Daging 4. Darah 5. Tulang 6. Lemak 7. Lendir . 7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf 7 kali keliling Ka’abah. . HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHOLAT : . “Mengambil makna ucapan Nabi Adam as. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam as, mengucap kalimah Allahu Akbar” Peristiwa ini merupakan tajjali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu : 1. Wujud 2. Ilmu 3. Nur 4. Syahadah Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat dzat sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandungi makna atau martabat sifat. Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji. . DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT. . Hakekat zakat dalam sholat ialah : Mengandungi makna“Pembersih hati“ daripada syirik kepada Allah SWT. “iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in” Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan. . HAKEKAT PUASA DALAM SHOLAT : . a. Tidak Boleh Makan Dan Minum b. Mata Berpuasa c. Telinga Berpuasa d. Kulit Berpuasa e. Hati Berpuasa. . SHOLAT HAKIKI . Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :- 1 Sholat Syariat 2 Sholat Tharikat 3 Sholat Hakikat 4 Sholat Makrifat ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya. Firman Allah swt : “Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta” Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang beriman. Hadist Nabi : “Assholatu imanuddin” Sholat itu tiang agama . LAFADZ NIAT SHOLAT HAKEKAT . ZOHOR Sengaja aku sholat fardhu ZOHOR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala. Ya Muhammad aku TAJALLI ini wajib adanya, sebabnya AKU mengadakan 4 rakaat ini ialah UJUD-ILMU–NUR–SUHUD, AKU mengadap kepada Aku ada Allah Ta’ala. ASHAR Sengaja aku sholat fardhu ASHAR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala Ya Muhammad AKU tajalli wajib BERANASIR dengan 4 perkara yakni API-ANGIN-AIR–TANAH. Aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta’ala. MAGHRIB Sengaja aku sholat fardhu MAGRIB 3 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU gaib kehendak mengadakan 3 rakaat yakni ALLAH-MUHAMMAD–ADAM. aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta’ala. ISYA’ Sengaja aku sholat fardhu ISYA 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Ta’ala Ya Muhammad aku tajalli wajib AKU INSAN itu AKU mengadakan 4 rakaat yakni WADZI-MADZI–MANI-MAKNIKAM aku menghadap kepada AKU ada Allah Ta’ala SUBUH Sengaja aku sholat fardhu SUBUH 2 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena Allah Taala Ya Muhammad aku yang WUJUD tajalli itu wajib BERTUBUH yang mengadakan 2 rakaat yakni DZAT – SI FAT aku mengadap kepada AKU ada dengan yaitu sebenar benarnya Allah Ta’ala. ADAB MENGERJAKAN SHOLAT a. Bentangkan sejadah , kemudian naik atasnya dimulai dengan kaki kanan lalu azan dan iqamat b. Berdiri betul ..tangan kanan dan kiri disilangkan ..kanan diatas..pejamkan mata ..pandang DIRI BATIN..apabila jelas ..ucapkan KALIMAH SYAHADAH 3 x dan bedoa seperti berikut : . DOA… Aku berdiri dengan HURUF ALIF, aku duduk dengan huruf BA .. diatas HAMPARAN RASULLULLAH . Aku menghadap ke BAITULLAH KIBLAT DADA, KIBLAT RUH ke BAITUL MAKMUR – ALLAH KHALIQUL ALAM. Ruhku yang MENYEMBAH ALLAH DZAT WAJIBUL WUJUD – WUJUDUL MUKHDO Maha Suci, yang BERDIRI PADA SIFAT “LAISA KAMISLIHI SYAIUN” Mengucap 2 Kalimah Syahadah . c. Melafazkan NIAT mengikut sholat yang hendak didirikan itu d. Luruskan kedua tangan dan TARIK NAFAS dari ujung kaki hingga sampai ubun ubun, kemudian lafazkan TAKBIR – Allah Hu Akbar. beserta angkat kedua tangan. e. Sewaktu kita berdiri QIAM…tangan kanan diatas tangan kiri lalu kita baca Kalimah ini didalam hati. Aa Uu Zubillah Minash Syaitanurrajim – Bismillah Hir Rahmanirrahim Ya Muhammad RahasiaKU kepadamu. Ya Muhammad AKU yang mengadakan , AKU Dzat Allah Taala menjadi DIRI. f. Baca DOA IFTITAH, Fatihah dan seterusnya sampai akhir g. Selama membaca TAHIYYAT maka hendaklah kita ingat akan MAKSUD Kalam Allah itu seperti berikut : Attahiyya ….hingga …assalamualaika ..wabarakatuh AKU yang BERHAYAT sebenar-benarnya. AKU Yang Esa yang mengadakan engkau Muhammad. AKU Yang Memeberi RAHMAT engkau dan Yang Memberi Rahmat Assalamua ALAI NA…. AKU yang sebenar-benarnya Tuhanmu Wa ala ibadillah….sholihin Dan yang ibadatullah itu yang amat baik itu AKU Ash hadu Ila ha illalallah AKU Tuhan Yang ESA..Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan AKU Wa..ash hadu….rasullullah AKU bersaksi Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah Allahuma….wa ala alihi Muhammad.. Ya Tuhanku juga yang memberi ANUGERAH itu ..Yang memberi kepada hambanya dan sekalian umat Salam… Inni ana ZATUL HAQ kekanan … Inni ana SIFATUL HAQ kekiri. . PERHATIKAN HAL DI BAWAH INI : . 1 Sewaktu kita melangkah keatas sejadah dengan KAKI KANAN hendaklah dimulai bacaan BISMILLAH 2 Sewaktu takbir ALLAH HU AKBAR..maka niat dalam hati…AKULAH YANG MAHA BESAR 3 Sewaktu membaca FATIHAH maka hendaklah kita ingat akan SIFAT KITA dalam Fatihah. 4 Sewaktu RUKUK setelah baca subhana rabbial adzim…wabihamdihi 3 x ..maka baca pula ..AKU mempunyai KEBESARAN dan YANG AMAT MENGETAHUI 5 Sewaktu ITTIDAL setelah baca sami allahu liman hamidah 3 x ..lalu kita baca pula ..AKUlah YANG AMAT MENDENGAR dan AKU-lah YANG MEMBERI SEGALA KURNIAAN 1 x didalam hati 6 Sewaktu SUJUD setelah membaca subhana rabbial a’ala wabihamdihi 3 x lalu kita baca pula…AKU jua YANG DISEMBAH dan AKU jua YANG MENYEMBAH pada diriku sendiri 1x didalam hati. 7 Sewaktu DUDUK ANTARA 2 SUJUD setelah membaca rabbigh firgli warhamni wa jeburni warzukni wahdini wa’afni wa’fu anni 3x lalu kita baca AKU-lah YANG MENGAMPUNKAN DOSA dan MENGURNIAKAN RAHMAT dan KESEJAHTERAAN kepadamu 1 x didalam hati. PAHAMI DULU TENTANG SHOLAT . Sebelum kita memulai sholat terlebih dahulu kita fahami akan ETIKA & PEGANGAN dalam sholat itu karena ini amat PENTING bagi kita. Tanpa pengertian ini, sholat kita HAMBAR tidak akan diterima oleh Allah dan tidak diakui oleh Nabi Muhammad SAW. Sabda Nabi : “Shollu kama roai tumuni usholli” Sholat-lah kamu sebagaimana kamu lihat aku sholat . Perkara perkara itu adalah :- 1. AHDAH Kita hendaklah mengerti bahwa DZAT YANG QODIM itulah DIRI BAGI MUHAMMAD (ruh) karena AHDAH itulah MARTABAT DZAT atau MUHAMMAD AWAL (Ta’ain Awal) 2. WAHDAH Sesungguhnya SEGALA PERBUATAN dan KEJADIAN itu DARI NUR MUHAMMAD … DIRI bagi ADAM (Tubuh) karena ia adalah MARTABAT TA’AIN TSANI .. SIFAT bagi DZAT. 3. WAHDIAH PENGAKUAN kita pada Allah karena MENERIMA JASAD, hakekatnya ialah QUDRAT & IRADAT Allah jua didalam sholat itu atau dengan kata lain YANG SEMBAHYANG ITU adalah RUH atau DZATUL BUKTI. Hilangkan perasaan kita pada pebuatan kita. YANG ADA HANYA DIRINYA semata-mata. “La failun filsolati bihakikati illallah” Tidak ada perbuatan dalam sholat itu melainkan Allah. 4. MI’RAJ Sewaktu kita takbiratulihram ALLAH HU AKBAR maka yang naik atau MI’RAJ ialah QUDRAT & IRADAT Allah jua beserta naiknya NAFAS kita . Maka hilanglah UJUD kita pada UJUDNYA dibawa WAHDATUL AF’AL. 5. IHRAM – TERCENGANG Hilang perasaan kita ketika mengatakan ALLAH HU AKBAR, fana’kan perasaan kita sampai kepada LA HAULAWALA QUWWATA ILLA BILLAHI ALIYYU ADZIM. 6. TUBADIL – TERGANTI Gantikan pakaian dzahir atau perbuatan dzahir dengan perbuatanNYA. Jadi yang sholat itu adalah DIA juga pada hakekatnya. 7. MUNAJAT – PERMOHONAN Yang meminta itu adalah sebenarnya QUDRAT IRADATNYA jua…maknanya diri kita bermunajat dengan HAKEKATNYA.




 SEKELUMIT  KISAH
 Suatu hari terjadi dialog antara seorang Mursyid muda dengan seorang Kyai sepuh, yang anaknya telah menjadi murid dari Sang Mursyid Muda tersebut.

Pak kiai: Nak, saya dengar anak muda mengajar ilmu hakekat kepada putra saya.

Guru mursyid: Betul pak kiai.

Pak Kiai: Tolong jelaskan kepada saya, sebab putra saya sekarang bicaranya selalu tentang hakekat saja

Guru mursyid: Apa yang harus saya jelaskan kepada pak kiai?

Pak kiai: Ya. Saya sudah kenyang berguru di banyak pesantren besar, tapi sampai saat ini saya belum bisa menyelesaikan ilmu syareat yang saya pelajari. Coba anak muda renungkan kembali ajaran yang disampaikan kepada putra saya tentang hakehat. Saya sudah berumur tua saja belum menyelesaikan syareat yang saya tahu begitu banyak. Bagaimana mungkin anda anak muda bicara tentang hakekat kepada putra saya yang nyatanya saja lebih tua dari anda. Nanti saja kalau anak muda sudah menyelesaikan semua syaerat lengkap barulah anak muda bicara tentang hakekat. Itu masih jauh anak muda. Apa sih sekarang yang anak muda ketahui tentang Hakekat itu?

Guru mursyid: Betul pak kiai, saya masih muda jauh lebih muda dari putra pak kiai, apalagi dibandingkan umur pak kiai. Rupanya methode yang kita pelajari jauh berbeda dan apa yang kita caripun berbeda.

Pak kiai: Maksud anak muda? Ajaran Islam kan methodenya hanya dua saja, yaitu Al Quran dan Al Hadist. Yang lain bagi saya  hanya embel-embel.

Guru mursyid: Bolehkah saya bertanya?

Pak kiai: Silahkan saja, asal masuk akal.

Pak kiai: Belum (pak kiai menjawab dengan agak ragu)

Guru mursyid: Sudahkan pak kiai membuktikan surat Ar Rahman ayat 17?

Pak kiai: Belum. (pak kia menjawab lirih dan agak terbata)

Guru mursyid: Methode kita yang berbeda. Pak kiai mencari surga sedangkan saya mencari Pemilik surga atau saya sebut “Inna lillahi wa ina lillahi roji’un” – Asal (dari) Allah kembali (ke) Allah. Kenapa kata dari dan ke saya beri tanda kurung, Sebab Tuhan yang Maha Tinggi Yang Maha Meliputi, Ada “dimana-mana”. jika saya memakai kata “dari” dan “ke” menjadikan seolah Tuhan Yang Maha Meliputi menjadi “terikat” dengan di satu arah dan tempat. Menurut pak kiai apa yang kekal?

Pak kiai: Hanya Allah yang kekal.

Guru mursyid: Betul. CiptaanNya tidak ada yang kekal. Jadi surgapun tidak kekal. Apakah ini tidak membuat pak kiai mau berfikir?

Pak kiai terdiam, tidak menjawab.

Guru mursyid: Nabi Adam yang lebih mulia dari kita gagal bersaing dengan iblis dan terusir dari surga karena Iblis ternyata lebih licin. Pak kiai siapa dibanding nabi Adam?
Nabi terusir dari surga tetapi iblis masih berada disurga sampai saat ini. Iblis memohon kepada Allah agar diberikan tangguh dan Allah mengabulkannya. Silahkan pak kiai baca surah Al A’raff ayat 14-17, Al Hijr ayat 36-38, Shaad ayat 79-80. Jadi kalau pak kiai mencari surga artinya pak kiai akan kembali dilahirkan kebumi kembali karena masih ingin melihat sungai-sungai yang mengalir dibawahnya gunung-gunung yang hijau masih mengharapkan bidadari cantik, pak kiai masih mendambakan nafsu dan belum melepaskan diri dari lingkaran kelahiran dan kematian.
Bagaimana mungkin pak kiai mencari Allah, ujudnya saja pak kiai tidak tahu karena pak kiai tidak paham marifatullah, apalagi hakekatNya. Pak kiai hanya paham dan “latah” sebatas dongeng yang pak kiai terima sejak kanak-kanak dan disimpan serta diyakini sampai sekarang tanpa diolah, dikaji dan diselaraskan dengan nalar yang berkembang sejalan dengan bertambahnya ilmu, kecerdasan dan umur.
Mudah-mudahan pak kiai paham apa yang difirmankan Allah dalam surah Al Waaqi’ah ayat 7 sampai dengan ayat 10. Saya tidak ingin masuk golongan kanan dari tiga golongan tersebut, karena saya tidak ingin kembali ber”gaul” dengan nafsu rendah lagi dengan masih mengharapkan pemuasan nafsu syahwat di “Surga” bersama bidadari-bidadari, bukankah masih ada satu golongan lain lagi yang lebih mulia?, yaitu golongan mereka yang tulus dan ikhlas, golongan yang menyembah Allah bukan karena pamrih mengharap “hadiah” yang dijanjikanNya.
Betulkah pak kiai sudah berumur sekitar 75 tahun?

Pak kiai tidak menjawab.

Guru mursyid: Saya hitung-hitung pak kiai sudah dapat bonus sekitar 10 tahun dari rata-rata umur orang Indonesia yang hanya sekitar 65 tahun secara statistik. Bolehkan saya bertanya lagi?

Pak kiai:………. Silahkan??!!

Guru mursyid: Saya mengajarkan kepada ikhsan-ikhsan tentang syareat dari bawah dan bersamaan juga mengajarkan hakekat dari atas kebawah. Jadi bertemu ditengah-tengah, sehingga mereka memahami dzat dan benda, juga hal-hal lain yang sebenarnya sama yang dibicarakan dengan bahasa yang berbeda dalam syareat hingga hakekat. Dan syareat /tarekat pun menjadi cepat selesai karena sudah ada keselarasan pemahaman tentang apa yang dibicarakan. Sudahkan pak kiai membuktikan bintang yang (cahayanya) menembus pada surat Ath Thaariq :6, bintang pada langit terdekat pada surat Ash Shaafaat ayat 6?

Pak kiai: ………belum (jawabannya sudah kehilangan kepercayaan diri)
Betulkkah syareat artinya syarat-syarat? Kalau diistilahkan seolah memasak didapur pak kiai di syareat hanya mengumpulkan informasi syarat-syaratnya saja bahwa untuk memasak syaratnya diperlukan adanya benda-benda seperti kompor atau api, panci dll.
Lalu tarekatnya, untuk jalannya pak kiai harus pergi kepasar, berbelanja, membersihkan dan memotong bahan-bahan yang akan dimasak, mengulek bumbu-bumbuan dll apapun yang perlu dikerjakan sebagai cara memasak yang sehat dan benar.
Barulah makrifatnya semua bahan dasar dan bumbu-bumbu dimasak dan dicampur/bertemu/bersatu dalam satu wajan atau panci. Selesai dimasak barulah pak kiai bisa merasakannya, mendapatkan hakekatnya “Oh rasanya sayur asem itu seperti ini rupanya”. Disinilah akal sementara kita lepaskan sebagaimana juga malaikat Jibril terpaksa harus ditinggalkan oleh Nabi, di “puncak” hakekat hanya manusia yang madani yang bisa menyelesaikan hal ini. Disini, ichsan sudah paham dan mengerti apa yang diperTuhankan sehingga syahadatnya syah, bukan mereka-reka dan mengira-ngira saja jadi bukan sumpah palsu seperti selama ini pak kiai ucapkan. Apakah pak kiai anggap nabi Muhammad tidak bisa membedakan kata “bersaksi” dengan “percaya”. Nabi kercerdasannya tinggi dibandingkan manusia sepert kita ini.
Hari ini dalam usia senja pak kiai belum menyelesaikan ilmu syareat yang sangat banyak tidak ada habisnya dan menyita waktu. Pak kiai masih sibuk mengumpulkan syarat-syarat, kapan pak kiai akan mulai “masak”, kapan pak kiai akan mulai menunaikan ma’rifat sampai ke hakekat? Mengapa pak kiai tidak memilih jalan / methode yang pendek dan tepat tapi banyak manfaatnya dan cepat sampainya? Masih sempatkah pak kiai membuktikan ayat-ayat yang saya sebutkan tadi sebelum ajal? Tanyakan kepada putra pak kiai pengandaian saya ini “Apakah seorang kapolres akan bersedia menerima permintaan seorang pesakitan koruptor untuk dipertemukan dengan Kapolres di tahanan?” Tentunya si pesakitan hanya akan menjadi bulan-bulanan “tahanan miskin” yang lain maupun “oknum-oknum”. Apalagi Allah, Yang Maha Tinggi tentu Beliau tidak mau menemui mahluk pesakitan yang belum pernah menemui dan mengenalNYA sebelumnya, apalagi jika orang itu gemar menista orang lain walaupun pemahamannya sendiri masih hanya tebak dan terka tanpa pembuktian. Apa yang akan ditanyakan Allah kepada mahluk seperti itu? Tentang “pertemuannya dengan Allah”? jelas tidak akan paham. Tentang bukit Tursinanya? Tentang gua Kahfi atau gua Hiranya? Tentang surga dan nerakanya? jawaban yang akan diberikan tentu monotype dan klise hanya sekedar “Katanya, yang saya dengar dari kata dan dongeng anak-anak sejak saya kecil yang demikian itu seperti ini dan itu”. Semua serba katanya. Saya tidak mau tebak dan terka seperti itu, Islam adalah agama akal dan ilmiah. Ini sudah senja bagi pak kiai, sambung Guru mursyid mantap.



1 komentar:

  1. Anda punya masalah perekonomian dan mau cepat kaya,kami punya solusinya.pesugihan/dana ghaib/penglarisan usaha/transfer janin/pelet...ini murni tanpa tumbal apapun,minat hubungi KYAI AMAT:0823-4868-2574.��Klik Pesugihan Disini��

    BalasHapus